Persepsi
Dalam berorganisasi dikenal namanya Prilaku, dimana Prilaku sendiri merupakan proses saat individu menyatakan kesan – kesan yang dimilikinya saat berkecimpung dalam organisasinya, kesan – kesan yang dikemukakan tersebut juga mempunyai arti bagi orang yang berada disekitar organisasi tersebut.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang dalam berorganisasi, yakni :
- Faktor dalam diri pengarti
Memiliki pengertian bahwa persepsi yang dihasilkan berpengaruh dari pembawaan atau karakteristik seseorang, seperti sikap, motif, minat, pengalaman serta harapan, contohnya dalam hal menarik perhatian seseorang, seseorang akan lebih mudah tertarik perhatiannya oleh orang yang sudah berpengalaman.
- Faktor dalam situasi
Keadaan, kondisi, serta waktu seseorang atau individu juga dapat memberikan pengaruh dalam hal persepsi, misalnya saat seseorang sedang dalam keadaan ababil perhatiannya mudah teralihkan atau dipengaruhi.
- Faktor dalam diri target
Karakter yang dimiliki target yang akan dipengaruhi juga mempengaruhi bagaimana persepsi seseorang.
Konsep Persepsi
Persepsi seseorang bagaimana sebuah persepsi yang telah dimiliki oleh seseorang tersebut ditanggapi oleh individu lainnya, persepsi ini individu tersebut dipengaruhi oleh beberapa hal yakni :
- Homo Volens
Yaitu manusia yang memiliki keinginan atau angan – angan, dalam diri manusia sendiri ada yang dikenal dengan pikiran alam bawah sadar yang terdiri dari EQ(kesenangan semata), SQ(moral serta kaidah), dan IQ(keadaan yang akan terjadi), ketiga hal itulah yang juga berperan dalam persepsi seseorang.
- Adanya Teori Hubungan
Saat melakukan suatu pekerjaan ataupun tugas seseoranga akan berpikir apakah hal yang dilakukannya tersebut disebabkan secara internal atau eksternal, prilaku internal adalah prilaku yang dipengaruhi oleh kendali pribadi seorang individu, sedangkan prilaku eksternal adalah prilaku yang disebabkan diluar pikiran individu.
- Persepsi Selektif
Adalah sikap menginterprestasikan secara selektif apa yang dilihat seseorang berdasarkan minta, latar belakang, pengalaman, dan sikap yang dimiliki oleh seseorang.
- Efek halo
Yang dimaksud dengan efek halo adalah gambaran umum seseorang berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh seseorang tersebut, misalnya kepandaian, keramahan, ataupun cara seseorang tersebut berpenampilan.
- Efek Kontras
Adalah sebuah evaluasi yang didapat dengan cara membandingkan karakteristik seseorang, antara karakteristik orang yang satu dengan karakteristik orang lain yang baru dijumpai, dari perbandingan yang dilakukan tersebut maka dapat diperoleh sebuah nilai yang dapat berarti lebih ataupun kurang bagi dirinya sendiri.
- Proyeksi
Hampir sama dengan efek kontras, proyeksi sendiri memiliki arti menghubungkan karakteristik diri sendiri dengan individu lain, bedanya yang menjadi pembanding adalah diri kita dengan orang lain, bukan orang lain dengan orang lain.
- Pembentukan Stereotip
Menilai seseorang berdasarkan persepsi tentang kelompok dimana dia bergabung.
Nilai
Nilai adalah seseuatu yang memiliki arti, serta dijadikan patokan penilain terhadap diri seseorang. Nilai sendiri memiliki sifat yakni, nilai tersebut bersifat realitas abstrak dan ada dalam kehidupan manusia, yang memiliki pengertian bahwa nilai tersebut tidak semata dapat diamati oleh indera saja, contohnya adalah kebaikan, kejujuran, serta kesopanan seseorang. Selanjutnya nilai bersifat Normatif, yang artinya nilai tersebut mengandung harapan. Nilai juga memiliki sifat pendorong atau motivator dalam diri manusia
0 comments:
Post a Comment